Student Journalism: Tawa dan Tangis di Bangku SMK
Oleh Aisya Zakiatul Fikro, Kelas 12 Akuntansi SMK Unggulan NU Mojoagung
Radarjombang.id - Sabtu (17/05) saya teringat pesan wali kelas di SMK Unggulan NU Mojoagung, Elisa Dwi Rahma, tentang kenangan di sekolah.
’’Setiap tahun saya melihat generasi yang berbeda. Tapi satu hal yang sama: Kalian semua datang dengan semangat dan pulang membawa kenangan. Tawa kalian terdengar di sela-sela istirahat. Sebagai guru, saya tidak hanya mengajar pelajaran. Tapi juga mendampingi kalian di masa remaja,’’ tuturnya.
Kenangan saat masih berada di bangku SMK Unggulan NU Mojoagung semuanya indah. Tiga tahun bukan waktu yang singkat. Di bangku SMK, kami belajar bukan hanya soal rumus dan praktik, tapi juga arti persahabatan. Tawa lepas hingga air mata perpisahan.
Kenangan itu kini tinggal cerita. Dari masa orientasi siswa yang penuh kecanggungan, hingga derap langkah kaki di lapangan saat perpisahan.
Semuanya membentuk mozaik kehidupan remaja yang tak terlupakan. Kelas kami bukan sekadar tempat belajar teori dan praktik kejuruan. Di sana, kami mengenal arti kebersamaan. Terkadang ada konflik kecil, namun berakhir dengan pelukan atau candaan sederhana.
Bagi kami, sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga rumah kedua. Guru-guru tak hanya mendidik, mereka juga mendengarkan, memotivasi dan menjadi orang tua kedua saat kami butuh bimbingan.